bila Beliau menghendaki Beliau akan berpuasa".

Beliau melihat orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari 'Asyura' lalu Beliau bertanya:

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah

makan maka hendaklah ia mengganti puasanya pada hari yang lain dan

amalan adalah kaffarat dosa, sedang puasa adalah bagi-Ku dan Aku lah

aku taksir dalam perintahnya ada puasa bulan ramadhan-, dan kalian bayarkan

yang masih hafal hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah

arah sana maka orang yang puasa sudah boleh berbuka ". Hadits

bersabda; "Barang siapa yang shoum berpuasa satu hari di jalan Allah,

barangsiapa dari kalangan ahlu shiyam puasa dia akan dipanggil dari pintu

'Aasyura tanggal sepuluh Muharam dengan berpuasa, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

menjadi dua kubu, kubu pertama berpuasa sedang kubu kedua tidak puasa.

beliau bersabda: "Janganlah seorang wanita berpuasa padahal suaminya sedang ada, kecuali

kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari kecuali

radliallahu 'anha berkata: "Aku berhutang puasa Ramadhan dan aku tidak bisa

dia tidak shalat dan tidak puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya

suatu perjalanan, ketika itu Beliau berpuasa. Hingga ketika sampai pada waktu

wasallam berkata: "Janganlah kalian melakukan puasa wishal". Ada seseorang berkata, kepada

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang puasa wishal, Para sahabat mengemukakan alasan,

meninggal dunia dan memiliki hutang puasa maka walinya boleh berpuasa untuknya".