Bab Haram Madinah
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ، عَنْ أَنَسٍ ـ رضى الله عنه ـ قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ بِبِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ " يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي ". فَقَالُوا لاَ نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلاَّ إِلَى اللَّهِ. فَأَمَرَ بِقُبُورِ الْمُشْرِكِينَ، فَنُبِشَتْ، ثُمَّ بِالْخِرَبِ فَسُوِّيَتْ، وَبِالنَّخْلِ فَقُطِعَ، فَصَفُّوا النَّخْلَ قِبْلَةَ الْمَسْجِدِ.
Diriwayatkan dari Anas: Nabi (ﷺ) datang ke Madinah dan memerintahkan untuk membangun masjid dan berkata, "Wahai Bani Najjar! Sarankan kepada saya harga (tanah kalian)." Mereka berkata, "Kami tidak ingin harganya kecuali dari Allah" (yaitu, mereka berharap mendapatkan pahala dari Allah karena memberikan tanah mereka secara gratis). Maka, Nabi (ﷺ) memerintahkan agar kuburan orang-orang musyrik digali dan tanahnya diratakan, serta pohon kurma dipotong. Pohon kurma yang dipotong itu diletakkan menghadap kiblat masjid.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
