berkunjung menemui anda atau untuk dikenakan waktu shalat Jum'at." Beliau lalu bersabda: "Yang memakai pakaian ini hanyalah mereka yang tidak mendapatkan bagian

lakukan, maka kami mendapati beliau ketika waktu shalat Ashar telah tiba, maka kami mulai membasuh kaki-kaki kami, tiba-tiba beliau bersabda: "Celakalah bagi

shallallahu 'alaihi wasallam, sementara Aisyah waktu itu mendengar dari balik pintu. Lakli-laki itu bertanya: "Wahai Rasululah, waktu shalat telah tiba sedangkan

lalu dapat menyusul saat kami hampir kehabisan waktu shalat 'Ashar sehingga kami berwudlu dengan hanya mengusap kaki kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

ia adalah orang yang buta. Kemudian datang waktu shalat, lalu ia berdiri dengan memakai baju yang ditangkapkan sebagiannya kepada sebagian yang lain, setiap

sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila

beliau dengan mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa Alaihissalam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan

seorang dari kalian, selama masih di tempat shalatnya, selama belum batal. Para malaikat mendoakan, 'Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia

Shallallahu'alaihi wasallam melarang shalat di tempat peristirahatan

berkata: "Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah menghapus dosa-dosa dengan shalat

Beliau bersabda: "Itu seperti shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Jabir. Abu Isa

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad bin Yahya Al Abah dari Tsabit Al

'alaihi wasallam bersabda: "Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa

wasallam, beliau bersabda: "Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara

'alaihi wasallam bersabda: "Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara

dengan sesuatupun, shalat lima waktu - dan seraya melirihkan suara beliau bersabda - serta untuk tidak meminta-minta kepada manusia

shallallahu 'alaihi wasallam tidur di awal waktu dan shalat di akhir malamnya.

bersabda: "Janganlah kamu menunggu-nunggu waktu saat matahari terbit, dan jangan pula pada waktu matahari terbenam hingga kalian shalat pada waktu

berkata; bahwa kami pernah kehujanan pada waktu pelaksanaan shalat Ied, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakannya di

suara bacaan Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam waktu kami shalat Kusuf gerhana bersama beliau. perawi berkata, dalam bab ini ada juga riwayat -pent dariar suara bacaan Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam waktu kami shalat Kusuf (gerhana) bersama beliau. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari A'isyah