'alaihi wasallam dalam keadaan ihram untuk haji. Kemudian ia pun menyebutkan seperti hadits Ibnu Juraij, hanya saja ia menyebutkan; Zubair berkata, "ISTARKHIIllahu 'alaihi wasallam dalam keadaan ihram untuk haji. Kemudian ia pun menyebutkan seperti hadits Ibnu Juraij, hanya saja ia menyebutkan; (Zubair berkata), "ISTARKHII '

memulai ihram di Fajjurraiha` dengan niat haji atau umrah, atau ia menggabunggkan keduanya." Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telahlbiyah memulai ihram di Fajjurraiha` dengan niat haji atau umrah, atau ia menggabunggkan keduanya." Dan Telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah men

umrah yang beliau kerjakan bersamaan dengan hajinya, yaitu umrah dari Hudaibiyah atau Umrah pada zaman Hudaibiyah tepatnya pada bulan Dzulqa'dah, dan umrah pada

haid setelah thawaf Ifadlah, yakni pada saat haji wada'. Yakni sebagaimana hadits Laits. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telahami haid setelah thawaf Ifadlah, yakni pada saat haji wada'. Yakni sebagaimana hadits Laits. Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan

hingga orang-orang datang pada musim haji dengan maksud agar Ibnu Zubair bisa menggerakkan orang-orang itu untuk melawan penduduk Syam. Setelah

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dan diganti

"Singgah di Tahshib tidak termasuk dari Ibadah haji, itu hanyalah tempat yang disinggahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abu 'Isa berkata; "At tahshib

'Ibuku meninggal dan belum melaksanakan haji, apakah saya dapat berhaji untuknya? ' Beliau menjawab: 'Ya. Berhajilah untuknya.' Abu Isa At Tirmidziertanya; 'Ibuku meninggal dan belum melaksanakan haji, apakah saya dapat berhaji untuknya? ' Beliau menjawab: 'Ya. Berhajilah untuknya.' (Abu Isa At Tirmidzi) berkata;

menghapus dosa di antara keduanya dan balasan haji mabrur tiada lain kecuali surga". Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan

dia mengingkari adanya pengucapan syarat dalam haji dan berkata; "Tidak cukupkah bagi kalian sunnah Nabi kalian." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan

Utsman bin Affan pernah melarang mengerjakan haji tamattu' umrah sebelum haji, sedangkan Ali menyuruh melakukannya. Karena itu, Utsman menegur Ali, maka Alita; Utsman bin Affan pernah melarang mengerjakan haji tamattu' (umrah sebelum haji), sedangkan [Ali] menyuruh melakukannya. Karena itu, [Utsman] menegur Ali, maka Ali p

bertemu di 'Usfan. Utsman melarang melakukan haji tamattu' atau umrah. Kata Ali, "Apa maksud Anda melarang orang mengerjakan ibadah yang pernah diperbuat oleh

Dzar radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulunya haji tamattu' itu hanya dikhususkan bagi para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihibu Dzar] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulunya haji tamattu' itu hanya dikhususkan bagi para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam."

Dzar radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulu haji tamattu' itu adalah rukhshah keringanan bagi[Abu Dzar] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulu haji tamattu' itu adalah rukhshah (keringanan) bagi kami."

Nisa` nikah mut'ah dan Mut'atul Hajji hajiut'atun Nisa` (nikah mut'ah) dan Mut'atul Hajji (haji tamattu').

"Sesungguhnya ingin menggabungkan umrah dan haji pada tahun ini." Maka Ibrahim An Nakha'i berkata, "Akan tetapi bapakmu tidak pernah berkeinginan melakukan halata, "Sesungguhnya ingin menggabungkan umrah dan haji pada tahun ini." Maka [Ibrahim An Nakha'i] berkata, "Akan tetapi bapakmu tidak pernah berkeinginan melakukan hal i

Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Al Fazari - Sa'id berkata-

wasallam pernah menggabungkan umrah dengan haji dan mengerjakannya sekaligus. Kemudian beliau tidak pernah melarang yang demikian sampai beliau meninggal. Serta

'alaihi wasallam telah menggabungkan antara haji dan umrah. Setelah itu, tidak ada ayat yang melarangnya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah

shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan haji dan umrah dan sesudah itu, belum ada ayat Al Quran yang turun melarangnya dan beliau juga tidak melarangnya.