Shallallaahu 'alaihi wasallam ketika haji wada', beliau bersabda: "Bertakwalah kepada Allah Rabb kalian, kerjakanlah shalat lima waktu, berpuasalah di

'alaihi wasallam dalam khutbahnya pada waktu haji wada' beliau bersabda: " Tidak boleh seorang wanita menginfakkan sesuatu dari rumah suaminya kecuali atas

wasallam bersabda dalam khutbahnya ketika haji wada': "Barang pinjaman itu harus dikembalikan, orang yang menjamin harus membayar jaminannya serta hutang harus

syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya." QS Al-Baqarah: 158,

"Ya Rasulullah, siapakah orang yang berhaji itu? beliau menjawab: "Orang yang kusut rambutnya tidak disisir dan yang bau badannya tidak memakaibertanya: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang berhaji itu? beliau menjawab: "Orang yang kusut rambutnya (tidak disisir) dan yang bau badannya (tidak memakai wewangian)

ia berkata; Tatkala turun ayat Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah QS[Ali] ia berkata; Tatkala turun ayat Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah QS Ali

"Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam haji wada', beliau datang menjengukku ketika aku terbaring sakit yang menyebabkan kematianku, lalu saya berkata;

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika haji wada'; "ketahuilah, bulan apa yang kalian ketahui yang paling mulia?" Para sahabat menjawab; 'bulan kita ini, 'lah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika haji wada'; "ketahuilah, bulan apa yang kalian ketahui yang paling mulia?" Para sahabat menjawab; 'bulan kita ini, ' Na

kemudian kami mengucapkan niat talbiyah untuk haji, ketika kami tiba di Mekkah tanggal empat Dzul hijjah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami

dengan putri Syaibah bin Jubair pada waktu haji, sedangkan Aban bin Utsman waktu itu menjadi amirul haji pemandu jama'ah haji, lalu dia mengutus seseorangalhah dengan putri Syaibah bin Jubair pada waktu haji, sedangkan [Aban bin Utsman] waktu itu menjadi amirul haji (pemandu jama'ah haji), lalu dia mengutus seseorang kep

dengan penundaan bayarannya sampai musim haji tiba, kemudian dia memberitahukan kepadaku, lalu sayapun berkata kepadanya, "Ini adalah perkara yang tidak

Sa'd dari Ayahnya dia berkata, "Pada saat haji wada', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku yang sedang terbaring sakit, lalu sayabin Sa'd] dari [Ayahnya] dia berkata, "Pada saat haji wada', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku yang sedang terbaring sakit, lalu saya berkata,

tidak ada kewajiban jihad di jalan Allah, haji dan berbakti kepada ibu, tentu aku lebih senang mati dalam keadaan menjadi budak." Perawi berkata, "Kami

shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah ketika haji wada', beliau bersabda: "Seandainya kalian dipimpin oleh seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka

nenek berkata, "Saya pernah melaksanakan haji Wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ummu Hushain berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihiarnya (nenek) berkata, "Saya pernah melaksanakan haji Wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ummu Hushain berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasa

saya masuk Islam kecuali menjamu para Jama'ah haji." Sedangkan yang lain mengatakan, "Saya tidak mementingkan suatu amalan setelah saya masuk Islam kecuali

'alaihi wasallam bersabda kepadaku ketika haji Wada': "Simpanlah daging ini untuk perbekalan." Tsauban berkata, "Lalu saya pun menyimpannya sebagai perbekalan,

Sufyan berpidato di atas mimbar pada tahun haji, seraya memegang jambul rambut yang semula berada di tangan pengawal dia berkata; "Hai penduduk Madinah, diAbu Sufyan] berpidato di atas mimbar pada tahun haji, seraya memegang jambul rambut yang semula berada di tangan pengawal dia berkata; "Hai penduduk Madinah, di manaka

Arqam, bahwasanya dia keluar untuk menunaikan haji atau umrah bersama sekelompok orang dan dia mengimami shalat mereka. Tatkala suatu hari dia mendirikan Shalatl Arqam], bahwasanya dia keluar untuk menunaikan haji atau umrah bersama sekelompok orang dan dia mengimami shalat mereka. Tatkala suatu hari dia mendirikan Shalat Shub

maka pahalanya seperti pahala orang yang haji yang sedang ihram, dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan shalat Dluha, dia tidak