Qiblah saat buang air besar, dan jangan pula membelakanginya, tetapi hadaplah

Jabir bin Abdullah berkata: "Nabi صلى الله عليه وسلم melarang kami menghadap Qiblah saat buang air kecil. Kemudian saya

oleh Yahya bin Sa'id Al-Qattan, dan lainnya, karena hafalannya.

saya naik ke rumah Hafshah, dan saya melihat Nabi ﷺ sedang

Aisyah berkata: "Siapa pun yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi (ﷺ) berkemih sambil berdiri, maka janganlah kalia

di belakangnya. Maka beliau berwudu dan mengusap masah atas khufnya."

Anas, semoga Allah meridhainya, berkata: Ketika Nabi ﷺ ingin buang air kecil, beliau tidak mengangkat pakaiannya hingga

Abdullah bin Abu Qatadah meriwayatkan dari ayahnya: "Rasulullah (ﷺ) melarang seorang laki-laki untuk menyentuh kemaluan

kiblat saat buang air besar dan kecil, melakukan istinja dengan tangan

aku datang dengan dua batu dan sepotong kotoran. Maka beliau mengambil

melakukan istinja dengan kotoran hewan, dan jangan pula dengan tulang. Karena

karena saya malu kepada mereka, dan Rasulullah ﷺ melakukan hal itu."

Al-Mughirah bin Shu'bah berkata: Saya bersama Nabi (ﷺ) dalam perjalanan. Nabi (ﷺ) harus buang air, maka beliau pergi ja

untuk berkemih di tempat mandinya. Dan beliau berkata: "Itu hanya akan

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya

untuk bersiwak pada setiap shalat dan menunda shalat Isya hingga sepertiga

Abu Hurairah melaporkan bahwa Nabi bersabda: "Ketika salah satu dari kalian terbangun di malam hari, maka janganlah ia

Rabah bin Abdur-Rahman bin Abi Sufyan bin Huwaitib meriwayatkan dari neneknya, dari ayahnya; dia berkata: "Saya mendeng

Rabah bin Abdur-Rahman bin Abu Sufyan bin Huwaitib menceritakan: yang sama dari neneknya putri Sa'id bin Zaid, dari aya

hiruplah air ke dalam hidung dan keluarkan, dan ketika kamu menggunakan