telah masuk, bagi orang-orang yang rumahnya dekat mereka pulang untuk wudlu,

agar beribadah menyembah Tuhannya di rumahnya saja dan shalat serta membaca

tertutup tersebut dibuat di dekat rumah-rumah kami. Urusan kami seperti para

di sisi Ibnu 'Abbas di rumahnya. Lalu ia berkata; 'Bertanyalah kepadaku,

ketika kami sedang duduk-duduk di rumah, tiba-tiba seseorang berkata kepada Abu

segala urusan sampai kepada urusan rumah tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

yang penyakitan sebutan untuk kehancuran rumah tersebut karena telah dibakar. Lalu

aku tanyai beliau mengapa di rumah Hafshah sekian lama tidak seperti

suruh orang ini untuk membeli rumahku yang berada di pekaranganku? '

kami, dan kami tempatkan didalam rumah kami, kemudian ia sakit yang

dia bagaikan seseorang yang membangun rumah, dan mengisi rumahnya dengan hidangan,

berkata, "Pada saat itu di rumah-rumah belum ada lampu penerang."

ke Syam, kami dapati WC rumah-rumah di sana dibangun menghadap kiblat.

musyrik, juga ada sisa-sisa reruntuhan rumah dan pohon-pohon kurma. Maka Nabi

'alaihi wasallam yang berada di rumah. Beliau kemudian keluar menemui keduanya

wasallam yang sedang berada di rumah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

'Aisyah berkata, "Pada zaman iku rumah-rumah tidak memiliki lampu."

aku menyalakan api dan membakar rumah-rumah orang yang tidak keluar untuk

para wanita bergegas kembali ke rumah-rumah mereka masing-masing sebelum Rasulullah shallallahu

aku belum sempat pulang ke rumah hingga akhirnya aku mendengar adzan