Muslim.pizza
All-in-one aplikasi untuk belajar islam
Sekitar 94 hadits
berseru; "Janganlah kalian memakan daging keledai sedikitpun dan tumpahkanlah periuk-periuk itu."
perang Khaibar untuk membuang daging keledai jinak baik yang masih mentah
wasallam melarang untuk memakan daging keledai dan memberi keringanan untuk makan
mengendarai bighal peranakan kuda dengan keledai dan tidak pula birdzaun keledai
hewan hasil peranakan kuda dan keledai yang berwarna putih dan sebidang
baghal namun lebih besar dibanding keledai." Al Jarud berkata kepadanya; "Apakah
tonggak, sementara para wanita dan keledai berlalu lalang di belakang tonggak
menyamakan kami dengan anjing dan keledai? Sungguh, aku pernah berbaring di
akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya
dinyalakan?" Mereka menjawab: "Untuk daging keledai piaraan manusia". Beliau berkata: "Hancurkan
tidak. Kemudian dia melihat seekor keledai liar dan seketika itu dia
bila kalian mendengar ringkik suara keledai mohonlah perlindungan kepada Allah karena
dan berhasil mendapatkan beberapa ekor keledai, lalu mereka memasaknya. Tiba-tiba seorang
para sahabat telah memasak daging keledai di periuk-periuk mereka, lalu beliau
dua rakaat, sementara wanita dan keledai berlalu lalang di hadapannya."
baghal namun lebih besar dibanding keledai bernama al-Buraq. Maka aku berangkat
memutus shalat diantaranya adalah anjing, keledai dan wanita.' Maka 'Aisyah pun
yang dapat memutuskan shalat; anjing, keledai dan wanita. Maka ia pun
juga sedang berangkat dengan menunggang keledai. Aku bertanya kepadanya: "Dimana Nabi
ikut memperhatikannya yang ternyata seekor keledai liar yang sudah terkena cambuk.
Alhamdulillah, Hadits.id telah hadir lebih dari 5 tahun yang lalu.
Jika Anda menyukai website ini, dan ingin menyumbang proses development, itu tidak perlu.
Cukup dengan beritahu sahabat Anda tentang keberadaan website ini (Insha Allah berguna), dan pastikan untuk mendoakan kami di setiap shalat Anda.
Ya, bantu bagikanJazakallah khair, semoga Allah tinggikan derajat kita dengan ilmu yang bermanfaat.