bin Abdul Aziz berkata; Seorang wanita shalihah yaitu Khaulah binti Hakim

mbangunkan orang-orang tidur, alangkah banyaknya wanita berpakaian di dunia tapi telanjang

ersebarnya perzihanan, khamar diminum, banyaknya wanita sementara lelaki sedikit hingga limapuluh

beliau menjawab: "Apabila bermunculan para wanita penyanyi dan alat alat musik

menguasakan urusan mereka kepada seorang wanita." Berkata Abu Bakrah: Saat 'A`isyah

kemudian aku berkata kepada budak wanita: takarlah. Ia kemudian menakarnya. Tidak

mendengar sepertinya. Mereka berkata: Kami wanita-wanita kekal, kami tidak lenyap, kami

cucu-cucu kaum Anshar serta para wanita kaum Anshar." Abu Isa berkata;

Muthallib, yang ia pernah disusui wanita dari bani Laits lalu Hudail

dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya?" Yusuf:

penguasa membunuhnya, mamakan riba, menuduh wanita baik-baik melakukan perzinahan, dan janganlah

aku tidak berhijrah, aku termasuk wanita-wanita yang dibebaskan. Abu Isa berkata:

itu Saba', negerikah atau seorang wanitakah? Beliau menjawab: "Bukan negeri atau

minuman khamar, dan dua penyanyi wanita dihadirkan agar bernyanyi untuknya. Setelah

karena sesungguhnya padanya terdapat seorang wanita yang membawa sepucuk surat lalu

kepada Umar mengenai dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi

budak kemudian dibebaskan oleh seorang wanita yang tidak mempunyai wali.

anda hendak meninggalkanku bersama para wanita dan anak-anak?" Rasulullah shallallahu 'alaihi

menjadi halal baginya kecuali menggauli wanita. ini juga merupakan pendapat Syafi'i,

Fadl bin Abbas bahwa seorang wanita dari Khats'am bertanya; "Wahai Rasulullah,