Beliau bertanya lagi: "Sanggupkan kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?" "Tidak." jawabnya,

'Asyura`, dan Allah tidaklah mewajibkan puasa padanya, namun saya saat ini

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa saya

air. Setelah selesai shalat Shubuh, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar, sedangkan

Umar radliallahu 'anhuma menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

ke dua puluh sembilan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya

'anha telah mengabarkan kepadanya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah

bin Sa'd radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia menyebutkan

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa Wishal di bulan Ramadlan, sehingga

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa wishal. Karena itu, beberapa orang

'alaihi wasallam menciumnya saat beliau berpuasa?" Abdurrahman diam sejenak kemudian menjawab,

mencium isterinya saat beliau sedang berpuasa." Dan telah menceritakan kepada kami

keadaan junub. Bolehkah aku meneruskan puasaku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

zaman Jahiliyah orang-orang Quraisy melakukan puasa pada hari 'Asyura`, dan Rasulullah

di Madinah, didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura`. Lalu mereka

kepadaku, lalu ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits

shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk berpuasa di hari Jum'at?" Maka ia

diundang makan padahal ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai puasaku. Maka beliau pun menemuiku, lalu

puluh tujuh bulan Ramadlan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku