saat perang Khaibar makan daging kuda serta keledai liar, dan Nabi

menoleh, tiba-tiba ada seorang penunggang kuda yang menyusul mereka. Abu Bakar

aku tidak ahli dalam menunggang kuda." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

berkata, "Saya pernah mensedekahkan seekor kuda yang sangat bagus kepada seorang

dari Umar, bahwa dia mensedekahkan kuda di jalan Allah, tetapi ia

pernah memberi kepada seseorang seekor kuda untuk berjuang di jalan Allah,

mulutmu kemudian kamu menggigitnya sebagaimana kuda jantan menggigit? Jika demikian, taruhlah

di rumah. Dia memiliki sesekor kuda, dan akulah yang merawatnya. Tidak

perkara: 'Dalam diri wanita, pada kuda, dan dalam rumah tangga." Dan

pada pada diri wanita, pada kuda dan dalam rumah tangga." Dan

'alaihi wasallam pernah menaiki seekor kuda, lalu beliau terpelanting darinya hingga

'alaihi wasallam pernah menaiki seekor kuda di Madinah, lalu kuda itu

boleh menjadikan keledai untuk menjantani kuda."

itu beliau mengutus pasukan penunggang kuda ke jalan setapak di bukit

masuk pada saat umrah dari Kuda Tsaniyah yang paling rendah. Ia

maka ia adalah syahid, atau kuda atau untanya telah mematahkan lehernya

panah untuknya. Panah dan naiklah kuda, kalian memanah adalah lebih aku

'alaihi wasallam dengan membawa anak kuda yang bernama Al Qarha` setelah

diperoleh tanpa orang-orang muslimin mengerahkan kuda dan tunggangan. Harta tersebut adalah

terdapat tiga ratus tiga penunggang kuda, beliau memberikan dua saham kepada