Ketika ayat ini diturunkan: 'Dan Haji ziarah ke Makkah adalah kewajiban

melakukan tamattu' atau menggabungkan keduanya Haji dan Umrah, yaitu qiran. Ketika

telah hidup sampai Allah mewajibkan Haji. Apakah boleh jika saya melaksanakan

saya ingin pergi jihad atau Haji, saya pergi kepada seorang lelaki

ada mushrik yang boleh melakukan Haji setelah tahun ini dan tidak

dikatakan kepadanya: "Apakah kamu sudah berhaji?" Dia menjawab tidak. Maka dikatakan

Bakr datang kepada kami untuk Haji, kasus kami dirujuk kepadanya, dan

ﷺ telah meninggal, maka sempurnakanlah Haji dan Umrah sebagaimana yang diperintahkan

dan saya masuk ihram untuk Haji dan 'Umrah bersama-sama. Zaid bin

memutuskan untuk memasuki ihram untuk Haji dan Umrah. Saya melewati Salman

musim ketika saya sedang melaksanakan Haji, seorang lelaki datang kepada saya

fatwa untuk melakukan Tamattu' dalam Haji. Seorang lelaki berkata kepadanya: Jangan

bin Qudamah berkata: Saya melakukan Haji dan datang ke Madinah pada

bin Qudamah berkata: Saya melakukan Haji dan datang ke Madinah pada

الله عنه melarang tamattu' dalam haji dan Ibn Abbas memerintahkannya. Dia

tetapi ditanya: "Apakah kamu sudah berhaji?" Ia menjawab: "Belum." Lalu dikatakan

رضي الله عنه melarang mut'ah Haji, yaitu tamattu` dan Ali رضي

عنه pergi ke Makkah untuk Haji. Istri Muhammad bin Ja`far bin

berdiri di jalur Ansar pada Haji Perpisahan dan berkata: Wahai manusia,

ihram untuk kedua ‘umrah dan Haji. ‘Uthman رضي الله عنه berkata: