peristiwa hijab, dan tentang tawanan perang Badar."

Hisyam bin Amir hendak berangkat berperang fi sabilillah. Ia lalu tiba

seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mewasiatkan untuk selalu

Harits bin Khazraj sebelum terjadi perang Badar. Di tengah perjalanan beliau

membolehkan seseorang untuk tidak ikut berperang fi sabilillah, akan tetapi saya

dari hasil pembagian harta rampasan perang Badr, pada hari itu pula

'alaihi wasallam pernah memperoleh rampasan perang yang sangat banyak dan ternyata

Dukhaan: 16 hantaman keras adalah perang Badar. Tanda-tanda asap, hantaman keras,

Dukhaan: 10 Abdullah berkata: Yaitu perang Badar.

maksudmu? Ia menjawab: Ya, saat perang itu terjadi serangan besar-besaran. Kaum

hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu orang

mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang. Dan aku melarang kamu agar

ragu-ragu- Abu Hurairah berkata, "Saat perang Tabuk, pasukan kaum muslimin mengalami

telah mengabarkan kepadanya "Bahwa dia berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Jabir bin Abdullah, bahwa pada perang Khandaq, Umar bin Khattab mencela

aman maksudnya tidak dalam kondisi perang." Umar menjawab; "Sungguh aku juga

dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada

di pinggir sebuah lubang ketika perang Badar, dan tempat itulah mayat-mayat

karena ia terbunuh pada saat perang Uhud. Saat itu, tidak ada

Malik ia berkata; Pada saat perang Hunain, suku Hawazin, Ghathafan dan