digauli maka dia berhak mendapatkan mahar, karena suami telah menghalalkan kemaluannya.

dan diantara mereka tidak ada mahar.

oleh An Najasyi, ia memberinya mahar empat ribu, dan memberi perbekalannya

tersebut berkata, "Wahai Rasulullah, hartaku mahar?" Beliau bersabda: "Tidak ada harta

bertanya, "Dengan apa kamu membayar mahar kepadanya? Ia menjawab, "Dengan nawat."

niatan tidak adil di dalam maharnya agar ia memberikannya sesuatu yang

disebutkan bahwa ia harus menyediakan mahar untuk wanita itu. Abu Isa

wali sang wanita, kemudian memberikannya mahar lalu menikahinya. Bentuk kedua yaitu;

ia tleah mencampurinya maka baginya mahar karena apa yang ia peroleh

berkata; sesungguhnya saya telah memberinya mahar dua kebun, dan keduanya ada

bisa berbuat adil dalam memberikan maharnya, yaitu memberi seperti ia memberikan

Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?". 'Abdur

Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?". 'Abdur

Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?" Abdurrahman

tidak bisa berbuat adil dalam maharnya sehingga Ia memberinya seperti yang

aku dengannya." Beliau bersabda: "Berikanlah mahar berupa pakaian padanya." Laki-laki itu

kecantikannya. Ia ingin menikahinya dengan mahar yang sedikit, maka mereka dilarang

sedangkan diantara keduanya tidak ada mahar.

kamu miliki untuk dijadikan sebagai mahar?" ia menjawab, "Aku tidak punya

dinikahkan dengan anak perempuannya tanpa mahar, atau menikahi saudara perempuan seorang