Waddan. Lalu dia menghadiahkan seekor keledai liar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi

pada hari Khaibar mengharamkan daging keledai tunggangan, daging bighal, setiap binatang

ia berkata; "Pada hari Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah

yang dijadikan sasaran tembakan serta keledai yang jinak." Di dalam bab

kami untuk memakan daging himar keledai. Di dalam bab terdapat; Dari

dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang

melintasnya anjing hitam, wanita atau keledai." Maka aku pun bertanya kepada

"Kami lalu turun dari atas keledai dan masuk ke dalam barisan

tidak ingin mati seperti matinya keledai". Ditanyakan kepada beliau: "Bagaimanakah matinya

orang sakit, mengantarkan jenazah, mengendarai keledai dan memenuhi undangan seorang budak.

burung yang memiliki cakar, daging keledai jinak, hewan sebagai sasaran tembak

tidak ihram, lalu melihat seekor keledai liar. Lantas dia menaiki kudanya

dan lewatlah seekor anjing dan keledai di hadapannya. Beliau waktu itu

berupa seekor kuda perang atau keledai.

berjalan, datanglah seseorang dengan membawa keledai sambil berkata; "Wahai Rasulullah, naiklah!."

ekor unta atau dua ekor keledai." Tsumamah melanjutkan; "lalu Utsman menampakkan

dinar menurutnya tak ubahnya seperti keledai. Abu Isa berkata, saya pernah

yang sombong, sedang aku mengendarai keledai dan memakai jubah serta memerah

hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah

Dan apabila kalian mendengar suara keledai maka berlindunglah kepada Allah dari