ini.'" Dia berkata: "Kami memiliki kain halus yang ada bordernya, yang

cincin besi; tetapi ini adalah kain penutup saya, dan setengahnya untuknya."

'Tidak ada padaku kecuali izar kain penutup pinggangku.' Nabi ﷺ berkata:

dari gandum, kemudian dia mengambil kain penutup wajahnya dan membungkus roti

melihat beliau melipatkan jubah atau kain untuknya agar ia bisa duduk

di pelana, memakai Al-Qissi sejenis kain sutra, memakai sutra, Dibaj atau

kaus kaki yang terbuat dari kain tebal atau kulit.

melepas khufnya kaus kaki dari kain tebal atau kulit, tetapi dia

atau khuffs kaus kaki dari kain tebal atau kulit; tetapi jika

kaus kaki yang terbuat dari kain tebal atau kulit, tetapi jika

kaus kaki yang terbuat dari kain tebal atau kulit kecuali jika

tidak lebih bermanfaat daripada ujung kain ini.” Namun Abdurrahman membantah, “Demi Allah

melaporkan bahwa Rasulullah ﷺ meletakkan kain tipis yang ada padanya di

hnya ketika Nabi ﷺ memakainya, semoga aku bisa dikafani dengan

seperti ini saja menunjukkan sehelai kain yang diambil dari jilbabnya." Abu

sementara beliau dibalut dalam satu kain. Ketika beliau selesai shalat, saya

masjid. Ia shalat dengan satu kain. Saat ditanya, Jabir menegaskan bahwa

sutra, mengenakan pakaian sutra, Dibaj kain sutra tebal, Qassiy dan Istabraq

pelana yang di bawahnya terdapat kain halus Fadakiya. Usamah bin Zaid

hatiku dari segala dosa sebagaimana kain putih disucikan dari kotoran, dan