ketika akan shalat. Dan pada hari penaklukan kota Makkah, beliau mengerjakan

sepasang khuf, beliau bersabda: "Tiga hari bagi orang yang dalam perjalanan

berdiam diri selama empat puluh hari, kami memoles wajah kami dengan

dua puasa. Yaitu pada dua hari, pada hari raya Idul Adlha

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Hari Raya Idul Adha tiba. Kami

paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil,

wasallam dalam perjalanan, lalu tibalah hari Idul Adhha. Kami lalu berserikat

atas bukit Misk kelak pada hari kiamat. Seorang hamba sahaya yang

"Barangsiapa berdusta dalam mimpinya, pada hari kiamat dia diperintahkan untuk menyatukan

roti dan gandum selama dua hari berturut-turut hingga beliau wafat. Berkata

kekenyangan di dunia kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling

Allah, Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat, dengan dua mata dan

mengaku-aku mimpi dengan dusta, para hari kiamat ia dipaksa untuk menyatukan

bahwa aku telah berangkat dimalam hari. Lalu beliau mengirim utusan untuk

bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan

terserang kantuk, beliau shalat disiang hari sebanyak dua belas raka'at. Abu

bin Al Khaththab berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba seorang lelaki dari

adalah orang-orang yang merugi pada hari kiamat nanti." Dia Abu Dzar

orang-orang dari Jama', pada malam hari." Abu Isa At Tirmidzi berkata;

yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menumpahkan