Beliau menyebutkan kerabat Beliau dari Bani 'Abdu Syamsi seraya menyanjungnya dalam

sebidang kebun dari harta fa'iy Bani an-Nadlir".

Anshariy, dia adalah cucu dari Bani 'Amir bin Lu'ay yang turut

orang-orang yang masih hidup dari Bani Sulaim". Dia berkata; "Beliau mengutus

berkata; "Datang rombongan orang dari Bani Tamim menemui Nabi shallallahu 'alaihi

suatu hari ada orang-orang dari Bani Isra'il yang mengolok-oloknya. Mereka berkata;

kedua, dahulu ada seorang laki-laki Bani Isra'il, yang dipanggil dengan nama

wanita pezina dari para pezina Bani Isra'il lalu wanita itu melepas

dan Ghifar lebih baik dari Bani Tamim, Bani Asad, Bani 'Abdullah

menyebut Juhainah, lebih baik dari Bani Tamim, Bani 'Amir, Bani Asad,

"Pada hari qiyamat dari pada Bani Asad, Bani Tamim, Hawazin dan

Khudriy radliallahu 'anhu bahwa orang-orang Bani Quraizhah setuju dengan ketetapan hukum

turun: "Wa syahida syaahidun min bani Israa'il" QS. Al Ahqaf 10,

Madinah dan singgah di kampung Bani Al harits bin Khazraj. Kemudian

dia pernah menetap tinggal di Bani Dlubai'ah, dia adalah maula Bani

Rabi'ah -dia adalah seorang tokoh Bani 'Adi, sementara ayahnya adalah seorang

bahwa 'Amru bin 'Auf -sekutu Bani 'Amru bin Lu`ai dan pernah

Hudzail, mereka biasa disebut dengan Bani Lahyan. Maka mereka diikuti oleh

'anhu, bahwa Dzakwan, 'Ushayyah dan bani Lahyan meminta bantuan kepada Rasulullah

adalah Hibban bin Qais dari Bani Ma'ish bin 'Amir bin Lu'ay-