Ibn Mani' berkata: "Ia mengeraskan bacaan Al-Qur'an" - "Dan ketika orang-orang

mereka, jika mereka sama dalam bacaan, maka yang paling mengetahui Sunnah,

mengucapkan takbir dan membaca dengan bacaan yang panjang, kemudian beliau takbir

dan mengucapkan takbir, lalu membaca bacaan yang panjang, kemudian ruku dengan

"Allah tidak mewajibkan sujud dalam bacaan kecuali jika kita mau."

atau empat puluh ayat dari bacaan, beliau berdiri dan membacanya sambil

belakangnya. Rasulullah ﷺ membaca dengan bacaan yang panjang, kemudian beliau mengucapkan

Adharbijan. Hudzaifah melihat perbedaan cara bacaan mereka orang-orang Syam dan Irak

Al-Qur'an di waktu fajar. Sesungguhnya bacaan Al-Qur'an di waktu fajar itu

berkata, 'Jika aku bisa meniru bacaan Nabi ﷺ, aku akan melakukannya.'.

Muhammad melalui Jibril, maka ikutilah bacaan itu. 75.18 yang berarti: 'Ketika

dan kemudian berkata: Setelah cara bacaan siapa yang kalian perintahkan saya

beliau. Zubair berkata: Itu adalah bacaan orang yang membaca sebagai min

itu kepadanya seolah-olah dia menganggap bacaan surah itu tidak cukup. Mendengar

Muhammad melalui Jibril maka ikutilah bacaan Al-Qur'an itu' 75.18 berarti 'dengarkanlah

dan ketika dia selesai dari bacaannya.' Kemudian dia Qatadah berkata setelah

jika kalian mau, karena 'Sesungguhnya bacaan Al-Qur'an di waktu subuh itu

Aku merasa ia menyamakan panjang bacaan, rukuk, dan sujud. Kemudian ia

shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan bacaan dalam shalat gerhana, dan beliau

seperti yang kamu katakan, maka bacaan akan seperti ini: 'Tidak ada