terhadap anak-anak yatim perempuan, maka nikahilah wanita-wanita lain yang kamu senangi."

adil terhadap anak yatim perempuan, nikahilah wanita lain yang kamu pilih.'

saya ada di tangan Anda; nikahkan saya dengan siapa pun yang

Abu Hurairah berkata: 'Ia boleh menikah.' Ibn 'Abbas berkata: 'Ia harus

maka menjadi halal baginya untuk menikah.' Abu Salamah pergi kepada Umm

Aslam yang bernama Subai'ah telah menikah dengan suaminya, dan dia meninggal

untuk menyerahkan diri saya untuk dinikahi tanpa mahar.' Rasulullah ﷺ memandangnya,

untuk melamarnya, tetapi dia tidak menikahinya. Kemudian Rasulullah صلى الله عليه

saat berkeliling dan saya berkata: Nikahkanlah satu dengan yang lain, tetapi

tangannya tidak akan diminta untuk dinikahi hingga ia haid dan kemudian

kemudian Mu'awiyya bin Abi Sufyan menikahinya. Demikian pula, Um Al-Hakam, putri

dari Ibn Abbas: "Nabi ﷺ menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan

Ibn Abbas: Bahwa Rasulullah ﷺ menikah saat dalam Ihram.

Ibn Abbas: Bahwa Rasulullah ﷺ menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan

Ibn Abbas: Bahwa Nabi ﷺ menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan

shighar, yang berarti seorang lelaki menikahkan putrinya dengan syarat lelaki lain

Ibn 'Umar apabila ditanya tentang menikahi wanita Nasrani atau Yahudi, ia

"Apa itu shighar?" Ia menjawab, "Menikahkan putri seorang lelaki dan menikahkan

seseorang, dengan cara yang licik, menikah sementara, maka pernikahannya tidak sah."

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Husaim, telah memberitakan kepada kami Amir A