'Adawi, Al Ka'bi. Arti dari perkataannya 'WA LAA FAARRAN BIKHARBATIN" ialah

kepadanya dan bertakbir. Pendapat inimerupakan perkataannya Syafi'i."

bahwa ia merujuk meralat kembali perkataanya ketika Abu Sa'id Al Hudri

ada yang aku benci dari perkataannya selainnya. Demi Allah, kalaulah saya

isnad seperti ini sampai kepada perkataannya, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

terlihat wajahnya memerah." Dan setelah perkataanya, "kemudian umumkanlah selama setahun, jika

hadits di atas, sampai kepada perkataannya, 'Kemudian aku pergunakan untuk keperluanku'."

telah menasakh menghapus salah satu perkataannya. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin

Yahya melalui jalur ini, hingga perkataannya; 'Di setiap perkampungan kaum Anshar

laa syariikalah…" Abu Daud mengatakan; perkataannya "Maka diamlah kalian" redaksi tersebut

Jauza` dari Ibnu Abbas. Sedangkan perkataannya mengenai hadits Rauh, dia berkata;

Abu Laila dari Abu Ayyub perkataannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

'Angkatlah kepalamu hai Muhammad, katakanlah, perkataanmu didengar, mintalah, engkau diberi, ajukanlah

tangan'." Dan dia menambahkan setelah perkataannya, "Lalu dia menyapunya dari depan

dalam hadits atau hanya sekedar perkataannya Nafi'." Dan dalam riwayatnya mereka

hadits seperti di atas sampai perkataannya, 'Akan tetapi barangsiapa rela dan

itu tidak berakal sama sekali, perkataanku tadi itu seperti yang dikatakan

dia dapat berteriak." Abdullah melanjutkan perkataannya, "Setelah itu aku menemuinya kembali

kali. Lalu dia berkata seperti perkataannya yang pertama kali, maka aku

dia berkata, 'Lalu beliau menyebutkan perkataan Ibrahim tentang planet 'ini ada