shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang kain sarung sebagaimana yang beliau sebutkan,

Ummu Salamah dengan mengenakan satu kain yang kedua sisinya digantungkan pada

Ummu Salamah dengan mengenakan satu kain yang menutupi seluruh badannya yang

kalian shalat dengan menggunakan satu kain, hingga tidak selembar pun kain

dengan orang lain dalam satu kain lalu mengangkat kain tersebut sampai

perak dan janganlah kalian menggunakan kain sutera dan dibaj sejenis sutera,

meninggal dunia, beliau ditutupi dengan kain hibarah kain yang direnda atau

di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu

seseorang duduk ihtiba` dengan selembar kain hingga tidak ada yang menutupi

ke arah kiblat sambil membalikkan kain selendangnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat

Dan barangsiapa yang tidak memiliki kain sarung hendaklah dia memakai celana

melarang berkerudung dengan satu helai kain berselimut sehingga seluruh bagian badannya

bersabda: "Binasalah hamba dinar, dirham, kain tebal dan sutra. Jika diberi

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ikatlah kain sarungmu pada lehermu karena dapat

menikahi wanita meskipun dengan mahar kain. Kemudian membacakan ayat: "Wahai orang-orang

Seorang laki-laki membawamu dalam balutan kain sutera seraya berkata, 'Ini adalah

dibawa oleh Malaikat dengan bertutupkan kain sutera, lalu Malaikat itu pun

wasallam pernah bersabda: "Emas, perak, kain sutera dan dibaj campuran kain

atau kalung dari emas, memakai kain sutera, istibraq, dibaj, misarah, hamra`,

Sallam, ketika itu beliau mengenakan kain selimut Najran yang tebal ujungnya,