berkata kepada Ibn Umar: "Bagaimana shalat bisa dipendekkan padahal Allah berfirman:

Rasulullah ﷺ berkata kepadanya: 'Lima shalat setiap hari dan malam.' Ia

ﷺ: 'Wahai Rasulullah, berapa banyak shalat yang telah diwajibkan Allah kepada

yekutukan-Nya dengan sesuatu, dan melaksanakan shalat lima waktu.' Dan beliau berkata

sebagai Abu Muhammad mengatakan bahwa shalat witir itu wajib. Al-Mukhdaji berkata:

padanya." Ia bersabda: "Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, dengan shalat itu

antara kita dan mereka adalah shalat; siapa yang meninggalkannya, maka ia

seseorang dan kekufuran kecuali meninggalkan Shalat.'"

diperhitungkan bagi seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka ia

hamba pada Hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya ditemukan sempurna, maka

dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya sempurna baik, maka

mpersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan jalinlah silaturahmi.

Dari Anas, ia berkata: "Aku shalat bersama Nabi ﷺ di Madinah,

dan beliau melakukan wudhu, dan shalat Dhuhur dua raka'at, dan 'Asr

pernah masuk neraka, orang yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum

ini, panggil perhatian saya: Jagalah shalat, terutama shalat yang tengah Al-Wusta.

"Mereka mengalihkan perhatian kami dari shalat wustha shalat tengah hingga matahari

mendung dan dia berkata: 'Segeralah shalat, karena Rasulullah ﷺ bersabda: 'Siapa

lama Rasulullah ﷺ berdiri ketika shalat di Zhuhur dan 'Asr. Kami

'Rasulullah ﷺ biasa berdiri dalam shalat Zhuhur dan membaca sebanyak tiga