Bab Larangan Menikahi Wanita yang Tidak Melahirkan
قَالَ أَبُو دَاوُدَ كَتَبَ إِلَىَّ حُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ الْمَرْوَزِيُّ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ أَبِي حَفْصَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي لاَ تَمْنَعُ يَدَ لاَمِسٍ . قَالَ " غَرِّبْهَا " . قَالَ أَخَافُ أَنْ تَتْبَعَهَا نَفْسِي . قَالَ " فَاسْتَمْتِعْ بِهَا " .
Abu Dawud berkata, "Hussein bin Huraitz Al-Marwazi menulis kepadaku, bahwa Al-Fadl bin Musa telah menceritakan kepada kami, dari Al-Hussein bin Waqid, dari Umarah bin Abi Hafshah, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Seorang lelaki datang kepada Nabi ﷺ dan berkata: "Sesungguhnya istriku tidak melarang tangan orang yang menyentuhnya." Nabi ﷺ bersabda: "Ceraikanlah dia." Ia berkata: "Aku takut jiwaku menginginkannya." Nabi ﷺ bersabda: "Maka nikmatilah dia."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
