dan tidak berkumpul bersamanya di rumah. Mereka menanyakan hal itu kepada

Ada seorang laki-laki Anshar yang rumahnya paling jauh di wilayah Madinah,

berjama'ah, hingga aku dapat membakar rumah mereka."

'alaihi wasallam masuk ke dalam rumah dan melihat remukan roti yang

pernah bermalam di depan pintu rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan

maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga."

sedang aku berada di samping rumah, ia mengadukan suaminya. Aku tidak

baginya tamu untuk menginap di rumah saudaranya hingga saudaranya merasa terganggu.

kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari

jelai untuk di konsumsi orang-orang rumah bukan untuk dijual."

menjawab, "Benar, demi Rabb pemilik rumah ini Ka'bah. "

ia berkata; Kami datang ke rumah Jabir bin Abdullah, lalu ia

ke Madinah untuk menjual perabot rumah tangga milikku untuk saya belikan

seorang yang menjadi pelayan dalam rumah tuannya dan dari seseorang yang

Shallallahu 'alaihi wa Salam keluar rumah pada saat yang tidak biasa

menjual kurma, aku berkata: Di rumah ada kurma yang lebih baik

'alaihi wasallam, sedangkan kami memiliki rumah-rumah dan selalu kecukupan, kami datang

saat hari giliran beliau di rumah "Aisyah." Aisyah melanjutkan; "Lalu para

memerintahkan kepadanya untuk pindah dari rumah Abdullah bin 'Amru, dan hal

bahwa dia pernah bermalam di rumah bibinya Maimunah istri Nabi shallallahu