“Kami berada di masjid pada malam Jumat, tiba-tiba seorang pria dari

yang menjenguk orang sakit di malam hari, kecuali akan keluar bersamanya

akan ada fitnah-fitan seperti potongan malam yang gelap, di mana seorang

dari Rasulullah ﷺ kecuali pada malam Siffin, karena aku mengingatnya menjelang

bersabda: 'Hendaklah ia memperhatikan jumlah malam dan hari yang biasa ia

Dan barangsiapa yang shalat di malam Lailatul Qadar karena iman dan

mandi karena hadas di awal malam atau di akhir? Dia menjawab:

tiga atau dua puluh empat malam dan siang dan berpuasalah, karena

baginya seolah-olah ia membacanya di malam hari."

datang kepadanya, dan ia menghabiskan malam dalam keadaan marah, maka para

diterima tobatnya oleh Allah. Suatu malam dia kembali dari tanahnya dan

mereka telah melihat bulan pada malam sebelumnya. Maka Rasulullah ﷺ memerintahkan

untuk waktu yang lama hingga malam tiba. Saya menghadiri shalat bersama

dan hartanya untuk menjamu satu malam."

kepada-Nya, beliau melihat bulan pada malam purnama, yaitu malam keempat belas,

Abu Dawud ditanya tentang shalat malam dua raka'at. Dia berkata: "Boleh

shalat dalam setiap hari dan malam. Jika mereka taat kepadamu dalam

sana sebelum shalat subuh pada malam Muzdalifah, hajinya akan sempurna. Masa

at malam, mereka diminta untuk menahan diri

akan berdiri untuk shalat sepanjang malam dan berpuasa di siang hari?"