ia menjawab: Dua orang yang jujur dan seorang pendusta, atau dua

bersabda: "Dia beruntung jika dia jujur." Telah menceritakan kepada kami Sulaiman

adalah wanita yang dipercaya dan jujur, ia berkata; ketika ayahku berada

ia termasuk diantara orang-orang yang jujur, kemudian pada sumpah yang kelima

sungguh aku adalah orang yang jujur, dan sungguh dalam perkaraku ini

penduduk Madinah adalah orang yang jujur, ia berkata; tatkala aku sedang

menceritakan kepada kami -seorang yang jujur dan dapat dipercaya-, beliau bersabda:

seorang pembohong. Dan hendaklah kalian jujur, sebab jujur menggiring kepada kebaikan,

membelitnya, baik dia mengucapkannya secara jujur, atau pura-pura tanpa ada niat,

pertentangan, sedangkan ia adalah shaduq jujur. Imam Yahya bin Sa'id telah

"Ibnu Abu Laila seorang yang jujur, hanya saja aku tidak meriwayatkan

dari segi hapalannya, namun dia jujur. Syu'bah dan Ats Tsauri meriwayatkan

yang tsiqah dapat dipercaya dan jujur, sementara Ashim bin Umar Al

"Telah datang kepadaku orang yang jujur dan pendusta". Rasulullah shallallahu 'alaihi

tak berpendpat selain Uwaimir telah jujur sehingga si wanita yang keliru."

bertakwa diantara kalian dan paling jujur, paling baik, kalaulah bukan karena

-Ash Shadiq Al Mashduq-seorang yang jujur menyampaikan dan berita yang disampaikannya

berkata: "Dia akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk

bersabda: "Dia akan beruntung bila jujur".

"Telah datang kepadaku orang yang jujur dan pendusta". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata: