'Saya datang kepada Rasulullah ﷺ dengan delegasi dari Kindah, dan mereka

cara untuk mencari nafkah kecuali dengan memukul tamborin dengan tanganku; berikan

akan dipatahkan? Demi Yang mengutusmu dengan kebenaran, itu tidak akan dipatahkan!'

yang diketahui orang lain, kecuali jika Allah menganugerahkan pemahaman kepada seorang

bersalah?" Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, jika demikian mereka akan membunuh kami

Apa yang terjadi denganmu?' Ia berkata: 'Tuhanku melihatku mencium

zalim dalam wasiatnya, sehingga diakhiri dengan amal perbuatan yang buruk dan

kecuali putriku. Bolehkah aku bersedekah dengan dua pertiga hartaku?' Beliau menjawab:

Mas’ud, karena dia akan sepakat dengan apa yang kami katakan.’ Maka

warisan di akhir surat An-Nisa: 'Jika seorang laki-laki atau perempuan yang

dari seorang wanita merdeka yang dengannya dia berzina, maka dia tidak

Allah, menjaga kehormatan kaum Muslim, dengan niat yang baik di luar

hingga ia menyebutkan pahala sehubungan dengan urine dan kotoran mereka, dan

terbaik adalah yang hitam pekat, dengan tanda putih di dahi, tanda

berkata: "Jangan lakukan itu, karena jika kamu melakukannya, ia tidak akan

panah, melatih kudanya, dan bermain dengan istrinya, karena hal-hal ini adalah

hak dan kewajiban yang sama dengan kaum Muhajirin. Jika mereka menolak,

demi Allah bahwa dia membelinya dengan harga sekian, dan orang lain

kalian bertanya tentang hal-hal yang jika dijelaskan kepada kalian, dapat menyusahkan

namanya?" Beliau menjawab: "Ya, karena jika ayahmu berutang, kamu akan membayarnya."