Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena hutang ayahku, lalu aku mengetuk pintu

pengecut dan kikir dan terlilit hutang serta dikuasai musuh."

niscaya aku telah membayarkan untuk hutang."

barangsiapa meninggal sedang ia mempunyai hutang dan tidak meninggalkan harta untuk

yang ashabah, dan barangsiapa meninggalkan hutang atau anak yang terlantar, saya

untuk mencarinya selain karena ada hutang yang harus kubayar, yang kuharap

engkau sependapat sekiranya ibumu mempunyai hutang, bukankah engkau yang melunasi?" Wanita

tersebut akan gunakan untuk membayar hutangku. Atau akan memberikannya kepada hamba-hamba

perkara yang paling menggelisahkanku adalah hutang yang ada padaku, apakah kamu

dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan '. Aku selalu

dari rasa malas, kepikunan, terlilit hutang, dan dari kesalahan dan dari

kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang '. Tiba-tiba ada seseorang berkata

anak lalu aku akan bayar hutang kepadamu". Maka Allah Ta'ala menurunkan

wasallam pernah berjanji atau mempunyai hutang hendaklah datang kepada kami". Maka

lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang dan dari keganasan orang". Kemudian

risnya mewarisinya, dan barangsiapa meninggalkan hutang atau keluarga maka hendaklah ia

dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan '. Aku selalu

memberi toleransi waktu untuk membayar hutangnya, dan terhadap yang kesulitan aku

tersebut akan kupersiapkan untuk membayar hutangku. Lalu aku akan mengatakannya pada

rasa malas, kesalahan dan terlilit hutang."