Qadr dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan." Ibnu Numair mengatakan dengan

Baitul Maqdis selama enam belas bulan hingga turun ayat tersebut yang

sesungguhnya malam itu terdapat dalam bulan Ramadlan. Dan demi Allah, sesungguhnya

Dzat 'Irq, kami melihat Hilal bulan Ramadlan. Lalu kami utus seorang

pada sembilan hari terakhir dari bulan Ramadlan."

'alaihi wasallam, tiba-tiba beliau melihat bulan di malam purnama dan berujar;

hal, puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat dhuha, dan melakukan

karena kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh hari, dan kami melarangnya

pemurah berbuat kebajikan, terutama di bulan Ramadhan. Karena setiap tahun Jibril

wajah mereka bersinar seperti sinar bulan purnama." Abu Hurairah berkata, "Ukkasyah

jima', bukan karena mimpi di bulan Ramadlan, kemudian beliau tetapi berpuasa."

Adlha dan Iedul fithri dari bulan Ramadlan."

pada tujuh hari terakhir dari bulan Ramadlan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi

"Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan di malam purnama yang tidak

wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Bulan apakah ini?" mereka menjawab, "Allah

delegasi datang kepada Mu'awiyah di bulan Ramadan, oleh karena itu sebagian

malam kalian." Anas berkata; 'Beberapa bulan kemudian, Ummu Sulaim mulai memperlihatkan

tidak tahu apakah empatpuluh hari, bulan ataukah tahun- lalu Allah mengutus

ulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bulan Ramadlan dan beliau menepukkan kedua

Ibuku punya hutang puasa satu bulan, bolehkah saya membayar puasanya?" beliau