Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak Al Mukharrimi, ia berkata; telah menceritakan kepa

kepalanya ke atas dan berkata: 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila

bersabda: "Barang siapa mengambil ilmu perbintangan, berarti ia telah mengambil satu

kamar-kamar di surga seperti melihat bintang di langit." Ia berkata: Lalu

atas mereka seperti kalian melihat bintang terang lewat dari ufuk timur

'alaihi wasallam telah melarang menjadikan bintang untuk dijadikan sasaran latihan tembak."

Yang dimaksud shalat setelah berlalunya bintang adalah dua rakaat sebelum fajar

mengatakan; 'kami diberi hujan karena bintang Mijdah.' Ket. Bintang Mijdah: Nama

`Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu. Sedangkan orang

berkata; "Ini terjadi dengan sebab bintang-bintang!"

wasallam melarang memakan dari setiap bintang buas yang bertaring dan setiap

an-Nya, sungguh gelas-gelasnya sebanyak bilangan bintang-bintang di langit pada malam yang

agama ini berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu seorang laki-laki

iman itu berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu orang-orang Persia

"Sesungguhnya gelas-gelas di telagaku sejumlah bintang-bintang di langit." Berkata Abu Isa:

keimanan itu ada di gugusan bintang, niscaya keimanan itu tetap akan

'alaihi wasallam, tiba-tiba mereka dijatuhi bintang meteor yang bersinar. Maka Rasulullah

dalam kamar-kamar seperti mereka melihat bintang timur atau bintang barat dan

kepada-Ku dan tidak beriman terhadap bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata, 'Kita

menjadi kafir dengannya. Mereka berkata, 'Bintang itu berasal dari bintang lainnya'."