Zarqa, yaitu bani Marwan telah berdusta."

sukai dari pada aku harus berdusta. Dan jika aku berbicara tentang

dan bila menyembunyikan cacat dan berdusta maka mungkin keduanya akan mendapatkan

berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya".

"Si fulan". Beliau berkata: "Kalian berdusta. Yang sebenarnya orang tua kalian

Maka dia menjawab; "Orang itu berdusta". Kemudian dia bercerita kepada kami

mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdusta. Kamu keluarkan surat itu atau

berani bertanggung jawab jika aku berdusta tentang orang yang berada di

berkata kepada mereka; 'Kalian telah berdusta, datangkanlah Taurat kalian dan bacalah

bahwa salah seorang dari kalian berdusta, jadi siapa diantara kalian yang

padaku." Aku katakan, "Kamu telah berdusta. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Maka kukatakan padanya, "Kamu telah berdusta. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu

'Uwaimir pun berkata, "Aku telah berdusta atasnya wahai Rasulullah bila aku

'Uwaimir pun berkata, "Aku telah berdusta atasnya wahai Rasulullah bila aku

laki-laki itu berkata, "Aku telah berdusta atasnya wahai Rasulullah bila aku

Allah, dan perut saudaramulah yang berdusta, berilah minum madu." Lalu ia

Allah, dan perut saudaramulah yang berdusta." Hadits ini juga diperkuat oleh

sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai

hutang, maka ia akan suka berdusta dan menyelisihi janji."

Abu Abdurrahman, sesungguhnya ia tidaklah berdusta, namun ia telah lupa atau