suatu yang diharamkan sampai menyelesaikan manasik hajinya. Dan orang yang berniat hanya mengerjakan haji tidak bertahallul dari apa yang diharamkan sampai ia

berthawaf mengelilingi Ka'bah dan melaksanakan manasik dalam keadaan telanjang kaki dan berjalan

yang dilakukan Amirul Mukminin dalam masalah manasik. Maka saya katakan; "Wahai manusia, barang siapa yang pernah kami beri sedikit fatwa, hendaknya ia tidak

yang dilakukan Amirul mukminin dalam perkara manasik setelahmu. Abu Musa berkata; wahai manusia, barang siapa yang telah kami beri fatwa, hendaknya ia tidak

setelah selesai, Beliau bersabda: "Kerjakanlah manasik dalam 'umrahmu seperti kamu kerjakan dalam

shalat seperti shalat kita dan melaksanakan manasik penyembelihan kurban seperti kita berarti telah mendapatkan pahala berkurban. Dan barangsiapa menyembelihiapa shalat seperti shalat kita dan melaksanakan manasik (penyembelihan kurban) seperti kita berarti telah mendapatkan pahala berkurban. Dan barangsiapa menyembelih kur

shalat seperti shalat kami dan melaksanakan manasik seperti manasik kami maka dia telah melaksanakan manasik menyembelih kurban. Dan barangsiapa menyembelihakan shalat seperti shalat kami dan melaksanakan manasik seperti manasik kami maka dia telah melaksanakan manasik (menyembelih kurban). Dan barangsiapa menyembelih kurb

menjelang jumrah bukanlah sesuatu bagian dari manasik, tapi dia hanyalah tempat yang pernah digunakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untukh menjelang jumrah) bukanlah sesuatu bagian dari manasik, tapi dia hanyalah tempat yang pernah digunakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk singgah".

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abdurrahman

lalu berihram kemudian melaksanakan seluruh manasik semuanya kecuali thawaf di Baitullah hingga suci. Abu 'Isa berkata; "Hadits ini merupakan hadits hasan gharib

mengerjakan 'umrah sebelum melaksanakan manasik haji hingga hari 'Arafah bila tidak membawa hewan qurban Al Hadyu dan tidak boleh berpuasa pada hari-harisetelah mengerjakan 'umrah sebelum melaksanakan manasik haji) hingga hari 'Arafah bila tidak membawa hewan qurban (Al Hadyu) dan tidak boleh berpuasa pada hari-hari Mi

dan tak mengapa untuk melakukan semua amalan manasik di hari itu.' Tidaklah beliau ditanya tentang sesuatu ketika itu, melainkan beliau menjawab: "lakukanlah,h, dan tak mengapa untuk melakukan semua amalan (manasik) di hari itu.' Tidaklah beliau ditanya tentang sesuatu ketika itu, melainkan beliau menjawab: "lakukanlah, dan

memerintahkanku untuk melaksanakan seluruh manasik kecuali thawaf di Baitullah." Abu 'Isa berkata; "Para ulama mengamalkan hadits ini, yaitu wanita yang haidh

baginya hingga dia menyelesaikan seluruh manasik hajjinya dan siapa dari kalian yang tidak membawa hewan qurban hendaklah dia thawaf di Ka'bah Baitullah dan

sempurna serta telah melaksanakan seluruh manasik'." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih. Makna sabda beliau 'TAFATSAHU' yaitu manasiknya, dan

dan jadikan apa yang sudah kalian lakukan dari manasik ini sebagai pelaksanaan hajji dengan tamattu'. Mereka bertanya: "Bagaimana kami menjadikannya sebagai

haidh. Setelah kami selesai melaksanakan manasik hajji, Beliau mengutusku bersama 'Abdurrahman bin Abu Bakar menuju Tan'im. Maka dari tempat itu aku memulai

Bathha' ". Lalu dia berkata: "Kerjakanlah manasik sebagaimana para pemimpin, kamu telah(Al Bathha') ". Lalu dia berkata: "Kerjakanlah (manasik) sebagaimana para pemimpin, kamu telah mengerjakannya".

'Abdullah bin 'Umar tentang pelaksanaan manasik hajji. Ketika hari 'Arafah, Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma datang saat aku bersamanya setelah matahari condonggikuti ['Abdullah bin 'Umar] tentang pelaksanaan manasik hajji. Ketika hari 'Arafah, Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma datang saat aku bersamanya setelah matahari condong a

sesuatu hingga aku menyelesaikan seluruh manasik