selama delapan belas bulan, kemudian kiblat dipindahkan ke Ka'bah dua bulan

untuk buang air kecil menghadap kiblat."

takut: "Imam harus berdiri menghadap kiblat, dan sekelompok dari mereka harus

sulit bagi kami untuk menentukan kiblat. Maka kami melaksanakan shalat, dan

buang air, janganlah kalian menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya.' Beliau

ﷺ melihat ludah di arah kiblat masjid dan beliau sangat marah

ﷺ menggaruk ludah dari arah kiblat masjid.

di antara dia dan arah kiblat, seperti halnya mayat yang diletakkan

melihat ada ludah di arah kiblat masjid, ketika beliau sedang shalat

melakukan shalat menghadap kedua arah kiblat, bahwa: Ia berkata kepada Rasulullah:

shalat, beliau menghadap ke arah kiblat, mengangkat kedua tangannya, dan berkata:

ﷺ melihat ludah di arah kiblat masjid. Maka ia berpaling kepada

Ketika beliau menghadap ke arah kiblat, beliau berkata: ‘Sesungguhnya, aku telah

depannya. Rasulullah ﷺ mendahuluinya menuju kiblat.'

wudhu, kemudian hadaplah ke arah kiblat dan takbir, lalu bacalah apa

dan musuh berada di arah kiblat.

shalat, pandangannya tidak melewati arah kiblat. Kemudian datanglah masa Utsman bin

arah batu-batu dan menghadap ke kiblat, kemudian dia tetap berdiri sampai

Diriwayatkan bahwa Jabir berkata: "Ketika Rasulullah (ﷺ) selesai Tawaf di sekitar Ka'bah, dia datang ke Maqam Ibrahim.

Telah diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa ‘Umar berkata: “Saya berkata: ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak meng