ah! Saksikanlah!" Kemudian Bilal mengumandangkan adzan dan iqamah dan ia shalat

setiap shalat, dia tidak memanggil adzan untuk shalat pertama dan tidak

di Al Muzdalifah. Dia mengumandangkan adzan dan iqamah atau memerintahkan seseorang

dan mendengarkan. Jika beliau mendengar adzan, beliau menahan diri dari mereka,

sisi Abdullah bin Umar. Ketika adzan untuk shalat zuhur, ia berwudhu

dan memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan. Beliau Nabi memimpin mereka dalam

dan melakukan wudhu. Bilal mengumandangkan adzan dan mereka melaksanakan dua raka'at

Beliau bertanya: "Apakah kamu mendengar adzan?" Ia menjawab: "Ya." Beliau berkata:

gangkat seorang mu’adhdhin untuk mengumandangkan adzan untuknya; dan ia memerintahkan agar

shalat ashar tiba, Bilal mengumandangkan adzan dan mengucapkan iqamah, kemudian meminta

biasa shalat dua rakaat antara adzan shalat subuh dan iqamah.

berwudhu dan berdiri untuk mengumandangkan adzan, musyrik yang sama datang bersama

عليه وسلم bersabda: "Wahai Bilal, adzanlah untuk shalat, berikanlah kami ketenangan

Abu Mahdhurah melaporkan; saya berkata; Wahai Rasulullah, ajarkan saya cara ADHAN (bagaimana mengucapkan panggilan untu

Ibn Abi Laila berkata: Shalat telah melalui tiga tahap. Dan orang-orang kami meriwayatkan kepada kami bahwa Rasulullah

Tradisi ini juga telah ditransmisikan melalui mata rantai perawi yang berbeda oleh Abdullah bin Zaid. Dia berkata: Kake

Aisyah melaporkan: Ibn Umm Maktum adalah mu'adzin Rasulullah (Semoga keselamatan tercurah kepadanya) dan dia buta.

Sa'id b. Yazid berkata: Panggilan untuk shalat (Jumat) dilakukan di pintu masjid di depan Rasulullah (ﷺ) ketika beliau

Abu Mahdhurah juga meriwayatkan tradisi ini dari nabi (semoga damai besertanya) dengan cara yang sama melalui sanad yan

Abu Mahdhurah melaporkan; Rasulullah (semoga keselamatan dan keberkahan tercurah kepada-Nya) mengajarinya sembilan bela