Bab Kebencian Menghadap Qiblat Saat Berhajat
حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ، رِوَايَةً قَالَ " إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ وَلاَ بَوْلٍ وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا " . فَقَدِمْنَا الشَّامَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ قَدْ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ فَكُنَّا نَنْحَرِفُ عَنْهَا وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ .
Diriwayatkan Abu Ayyub: Bahwa dia (Nabi Muhammad, sal Allahu alayhi wa sallam) bersabda: "Ketika kalian pergi ke tempat buang air, janganlah menghadap wajah atau punggung kalian ke arah qiblat saat berak atau berkemih, tetapi hadaplah ke timur atau barat." (Abu Ayyub berkata): Ketika kami datang ke Syam, kami mendapati bahwa toilet yang sudah dibangun di sana menghadap ke qiblat, kami pun memalingkan wajah dari toilet tersebut dan memohon ampun kepada Allah.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
