akan ikut bersamamu. Namun seakan-akan perkataan Miqdad itu disembunyikan dari Rasulullah

sepeninggalmu.' Lalu aku mengucapkan seperti perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi

Al Fayaa: keduanya mendapatkan. Sebagaimana perkataan Al Fau Aabaa`ahum: yakni mereka

sepeninggalmu.' Lalu aku mengucapkan seperti perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi

gigi serinya sebagai pembenaran terhadap perkataan rahib tersebut. Kemudian beliau membaca

turun ayat itu tidaklah mendengar perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga

"Sungguh, aku telah membai'atmu atas perkataan itu." Hadits ini dikuatkan oleh

Yang diwahyukan kepada beliau adalah perkataan Jin.

ini sanah, sanah." Sanah adalah perkataan bahasa Habasyah yang berarti bagus."

kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: "Perkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan

memahamkanku dari Al Walid dari perkataannya Abu Sa'id hingga perkataan "…dengan

duduk dan melanjutkan sabdanya: 'Dan perkataan dusta,.' Beliau terus saja mengulanginya

mengatakan; 'Aku tidak tahu, apakah perkataan beliau menafsirkan dari Al Qur'an

ditolong, dan apabila berkata, maka perkataannya tidak akan didengar.' Maka Rasulullah

menjawab: "Ayahmu Hudzaifah." Anas melanjutkan perkataannya, "Nabi memperbanyak bertanya: "Bertanyalah kalian

langit." Anas bin Malik melanjutkan perkataannya, "Maka awan seperti gunung bergerak.

dan berkata: "Janganlah kamu mendustakan perkataanku karena aku telah mengabarkan kepada

Allah Subhaanahu wa Ta'ala mengabadikan perkataannya ini dalam QS al-Munafiqun ayat

tadi benar-benar penghuni neraka." Mendengar perkataanya, para sahabat merasa heran. Aku

wasallam tersenyum seraya bersabda: "Tundalah -perkataanmu- dariku wahai Umar!" setelah aku