Maka Zainab menemui beliau dengan perkataan yang keras, katanya: "Sesungguhnya isteri-isteri

harga dua puluh dinar". Dan perkataan Asy Sya'biy: 'Dengan empat puluh

Abu Bakr mulai berbicara dengan perkataan-perkataan yang menunjukkan pembicaraan manusia bijak.

bersamaku menemui seseorang yang mendengar perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Jangan

hadits sama seperti itu hingga perkataannya tidak memenggal mereka. Dan ia

dari sisi ini. Sedangkan makna perkataannya; sya'irah yaitu seberat satu biji

dan aku katakan kepadanya seperti perkataanku kepada Abu Bakr. Kemudian setelah

lebih dari satu orang meriwayatkan perkataannya dalam hadits ini dari Abu

sungguh saya akan memenggal lehernya! Perkataanku itu saya katakan dengan nada

arah Abbas dan Ali sebagaimana perkataannya kepada rombongan kaum tersebut, "Apakah

'Adawi, Al Ka'bi. Arti dari perkataannya 'WA LAA FAARRAN BIKHARBATIN" ialah

kepadanya dan bertakbir. Pendapat inimerupakan perkataannya Syafi'i."

bahwa ia merujuk meralat kembali perkataanya ketika Abu Sa'id Al Hudri

ada yang aku benci dari perkataannya selainnya. Demi Allah, kalaulah saya

isnad seperti ini sampai kepada perkataannya, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

terlihat wajahnya memerah." Dan setelah perkataanya, "kemudian umumkanlah selama setahun, jika

hadits di atas, sampai kepada perkataannya, 'Kemudian aku pergunakan untuk keperluanku'."

telah menasakh menghapus salah satu perkataannya. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin

Yahya melalui jalur ini, hingga perkataannya; 'Di setiap perkampungan kaum Anshar

laa syariikalah…" Abu Daud mengatakan; perkataannya "Maka diamlah kalian" redaksi tersebut