ini, namun dia tidak menyebutkan perkataannya, "Aku berlindung kepada Allah dan

Ja'far. Syababah juga sepakat mengenai perkataannya, "Maka beliau menolaknya sampai dua

hadits keduanya, dan tidak menyebutkan perkataannya Ibnu Syihab 'maksud Dlafir adalah

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar perkataanya 'Auf, lantas beliau marah kepadanya

menyebutkan akan adanya keraguan dalam perkataannya yaitu, "Ia lebih baik daripada

'Urwah melalui jalur ini, sampai perkataannya; 'Demi Tuhan Ibrahim.' tidak ada

di sebutkan oleh Zuhair yaitu perkataannya; 'yaquuluhu' yang dia ucapkannya. Telah

A'masy dengan sanad ini sampai perkataannya: Dan yang melupakannya lupa. Ia

itu ia berkata padaku diakhir perkataannya: Ingat, demi Allah aku mengetahui

berkata: Ia terus berbicara hingga perkataannya menarikku, ia berkata: Ingat, demi

bertanya kepada orang itu tentang perkataannya itu. Maka orang itu menjawab;

berkata; kataku kepada Qatadah; 'tidakkah perkataannya Sa'id; "Diamlah untuk mendengarkan bacaan

memegang kainnya, beliau bersabda: "Apakah perkataannya benar?" mereka menjawab; "Ya, benar."

'alaihi wasallam, begitu juga dengan perkataannya Masruq dan Yusuf bin Mihran

Muhammad, dari 'Amr bin Syu'aib perkataannya; dan Abdul Wahhab bin Najdah

langit." Anas bin Malik melanjutkan perkataannya, "Maka awan seperti gunung bergerak.

dan berkata: "Janganlah kamu mendustakan perkataanku karena aku telah mengabarkan kepada

Allah Subhaanahu wa Ta'ala mengabadikan perkataannya ini dalam QS al-Munafiqun ayat

tadi benar-benar penghuni neraka." Mendengar perkataanya, para sahabat merasa heran. Aku

wasallam tersenyum seraya bersabda: "Tundalah -perkataanmu- dariku wahai Umar!" setelah aku