Jabir bin Abdullah, bahwa pada perang Khandaq, Umar bin Khattab mencela

aman maksudnya tidak dalam kondisi perang." Umar menjawab; "Sungguh aku juga

dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada

di pinggir sebuah lubang ketika perang Badar, dan tempat itulah mayat-mayat

karena ia terbunuh pada saat perang Uhud. Saat itu, tidak ada

Malik ia berkata; Pada saat perang Hunain, suku Hawazin, Ghathafan dan

shallallahu 'alaihi wasallam membagikan ghanimah perang Hunain, lalu beliau memberikan seratus

Ji'ranah ketika membagi-bagikan harta rampasan perang Hunain, juga di bulan Dzulqa'dah,

kami akan mengutusmu mengikuti suatu peperangan sehingga kamu bisa mendapatkan ghanimah."

kami Anas dia berkata; "ketika perang Khaibar Shafiyah menjadi bagiannya Dihyah,

dia telah ikut serta dalam perang Badr. Dan dalam riwayatnya Ibnu

dia pernah ikut serta pada perang Badr, bahwa dia pernah berkata

bersama beliau dalam tentara usrah perang dimasa sulit, yaitu perang Tabuk.

dari para Nabi yang hendak berperang, lalu dia berkata kepada kaumnya:

kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, 'Harta rampasan perang kepunyaan

kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan

perihal bagian dari harta rampasan perang, lalu dia membalas suratku bahwa

shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari perang Khaibar beliau pulang ke Madinah,

mereka." Keesokan harinya mereka berangkat perang sehingga mereka banyak yang terluka.

Hunaif pernah berdiri ketika terjadi perang Shifin, dia berseru, "Wahai manusia,