yang hafal Al-Qur'an di medan perang lain dan sebagian besar Al-Qur'an

waktu itu sedang dalam keadaan perang. Jika kalian tidak dapat mengunjunginya

kalian damai, dan aku adalah peperangan bagi siapa yang kalian perang."

saya adalah seorang pejuang dan perang adalah tipu daya. Saya mendengar

bahwa Nabi ﷺ menggabungkan dalam Perang Tabuk antara shalat Dhuhur dan

aku menamainya Harb yang berarti perang, kemudian Rasulullah ﷺ datang dan

aku adalah seorang pejuang dan perang adalah tipu daya. Aku mendengar

“Saya menamainya Harb yang berarti ‘perang’.” Ia berkata: “Sebenarnya dia adalah

merah dan hitam. Harta rampasan perang telah dihalalkan bagiku, dan ini

yang tidak dia katakan. Namun, perang adalah tipu daya.

Rasulullah ﷺ berkhutbah di medan perang, beliau berkhutbah dengan bersandar pada

lagu-lagu Bu'ath sebuah kisah tentang perang antara dua suku Ansar, Khazraj

'Al-Batsha yaitu cengkeraman terjadi dalam perang Badar dan tidak diragukan lagi

Dan itu terjadi pada hari perang Badar." Asbath menambahkan atas otoritas

meratapi ayahku yang terbunuh dalam perang Badr. Salah satu dari mereka

bahwa seorang pamannya, yang ikut Perang Badar, berkata: 'Saya sedang duduk

telah melarikan diri di waktu perang."

"Kapan?" Ia menjawab: "Pada tahun Perang Najd. Rasulullah ﷺ berdiri untuk

itu.' Dan dia hadir dalam perang Badar.

ketika mereka menunggang kuda dalam perang dan menjatuhkan mereka ke tanah.'