Abdullah pernah menceritakan bahwa seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar menaburi

laki-laki, sementara ibunya adalah seorang wanita 'Ajam non Arab. Lalu laki-laki

berkata; kami mendapatkan rampasan berupa wanita pada Perang Authas. Mereka memiliki

Syu'bah bahwa ada dua orang wanita yang dipoligami, salah satunya melempar

atau melarang kami memasuki kediaman wanita-wanita tanpa izin suami-suami mereka." Dalam

ia berkata; "Kami menggauli tawanan-tawanan wanita saat perang Authas, sementara mereka

musuh, di antaranya adalah tawanan wanita, seakan-akan para sahabat Rasulullah shallallahu

bin Syu'bah, bahwa ada seorang wanita memukul madunya isteri dari suaminya

mempercayai hadits Fathimah mengenai keluarnya wanita yang dicerai dari rumahnya. 'Urwah

budak, apakah ia mendapatkan fai`? Dan

telah menceritakan kepadaku Nabhan -mantan budak yang telah dimerdekakan oleh Ummu

dari Abu An Nadlr mantan budak 'Umar bin 'Ubaidullah, dari Abu

yang diberikan oleh seorang sahaya wanita Maimunah sebagai zakatnya dalam keadaan

ceritakan bahwa aku telah membeli budak, hanya keluarganya mensyaratkan bahwa wala"

mengembalikan harta dan para tawanan wanita dan anak-anak mereka. Maka Beliau

lalu kami tertarik dengan para wanita, namun pada saat yang sama

Dan apabila ada salah seorang wanita berhijrah dari Ahlul Harb, maka

llallahu'alaihiwasallam menetapkan tentang janin wanita dari Bani lahyan yang keguguran

ayahnya yaitu Buraidah bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi

shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian pembantu wanita itu datang dengan membawa jubah