Diriwayatkan bahwa Al-Hakam bin Amr Al-Ghifari berkata: 'Nabi ﷺ melarang seorang pria untuk berwudhu dengan sisa (air)

Al-Hakam bin Al-Arfaj berkata: "Aku bertemu dengan Ibn Abbas ketika dia bersandar di Rida-nya di Zamzam. Maka aku berka

"Ketika Allah menyebutkan Wudhu dalam Kitab-Nya, Dia berfirman: 'Maka cucilah wajahmu

melakukan itu, kecuali untuk Umm Al-Kitab, karena tidak ada shalat bagi

menemui suatu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka untuk bersaksi

makanan menjadi sebesar gunung Uhud." Kitab Allah, Yang Maha Perkasa dan

Tinggi membenarkan hal itu dalam Kitab-Nya, dengan menurunkan: 'Siapa yang membawa

Abbas meriwayatkan: "Nabi ﷺ membaca Fatihatil-Kitab untuk jenazah shalat." Da'if Jiddan

Umar berkata: 'Kami tidak meninggalkan Kitab Allah dan Sunnah Nabi kami

dengan apa yang ada di Kitab Allah." Beliau ﷺ berkata: "Jika

'Ubadah memberitahuku, 'Kami menemukan dalam kitab Sa'd bahwa Nabi ﷺ memutuskan

tertulis yang tidak ada dalam Kitab Allah?" Dia berkata: "Demi Yang

tidak merasa tidak suka menambah Kitab Allah, saya pasti akan menuliskannya

dia tiga kali sesuai dengan Kitab Allah, dan jika dia mengulangi,

melawan Ahzab: 'Ya Allah, Penurunan Kitab! Keras adalah perhitungan! Kalahkanlah Ahzab

apa yang dihalalkan Allah dalam Kitab-Nya, yang haram adalah apa yang

siapa?" Beliau bersabda: "Untuk Allah, Kitab-Nya, para pemimpin umat Islam, dan

hak dari harta untukku dalam Kitab.' Maka Abu Bakr berkata: 'Aku

kepadanya, 'Tidak ada untukmu dalam Kitab Allah dan tidak ada untukmu

orang-orang?" Ia menjawab: "Diperintahkan dalam Kitab Allah, Yang Maha Tinggi."