Bab Apa yang Dikatakan Tentang Keluar Perempuan di Dua Hari Raya
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانٍ، عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ، عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ، قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ . قَالَ قَالَتْ أُمُّ عَطِيَّةَ فَقُلْنَا أَرَأَيْتَ إِحْدَاهُنَّ لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ " فَلْتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا " .
Diriwayatkan bahwa Umm 'Atiyyah berkata: “Rasulullah (ﷺ) memerintahkan kami untuk mengeluarkan mereka (perempuan) pada hari Fitr dan hari Nahr.” Umm 'Atiyyah berkata: “Kami berkata: ‘Bagaimana jika salah satu dari mereka tidak memiliki penutup luar?’ Dia berkata: ‘Biarkan saudarinya berbagi penutup luar dengannya.’”
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
