Bab Apa yang Dikatakan Tentang Sesungguhnya Imam Ditetapkan untuk Diikuti
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ صُرِعَ عَنْ فَرَسٍ فَجُحِشَ شِقُّهُ الأَيْمَنُ فَدَخَلْنَا نَعُودُهُ وَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَصَلَّى بِنَا قَاعِدًا وَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ قُعُودًا فَلَمَّا قَضَى الصَّلاَةَ قَالَ " إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعِينَ " .
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi (ﷺ) jatuh dari kudanya dan mengalami luka di sisi kanannya. Kami pergi untuk menjenguknya dan waktu shalat tiba. Beliau memimpin kami shalat dalam keadaan duduk, dan kami shalat di belakangnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau selesai shalat, beliau berkata: "Sesungguhnya imam ditetapkan untuk diikuti. Ketika ia mengucapkan Allahu Akbar, maka ucapkanlah Allahu Akbar; ketika ia ruku, maka rukulah; ketika ia berkata Sami’ Allahu liman hamidah, maka ucapkanlah Rabbana wa lakal-hamd; ketika ia sujud, maka sujudlah; dan jika ia shalat dalam keadaan duduk, maka shalatlah dalam keadaan duduk."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
