Bab Bagaimana Imam Membaiat Rakyat
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ، أَخْبَرَنِي أَبِي، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ "بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ. وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ الأَمْرَ أَهْلَهُ، وَأَنْ نَقُومَ ـ أَوْ نَقُولَ ـ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كُنَّا لاَ نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ ".
Telah menceritakan kepada kami Ismail, telah mengabarkan kepadaku Malik, dari Yahya bin Said, ia berkata, "Telah mengabarkan kepadaku Ubada bin Al-Walid, telah mengabarkan kepadaku ayahku, dari Ubada bin As-Samit, ia berkata, "Kami telah membaiat Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk mendengarkan dan taat kepadanya baik dalam keadaan senang maupun sulit. Dan agar tidak mendebat urusan orang-orang yang berhak, dan agar kami berdiri atau berkata dengan kebenaran di mana pun kami berada, dan di jalan Allah kami tidak takut akan celaan orang yang mencela."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
