Bab Apa yang Dikatakan tentang Tamu
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، حَدَّثَنِي أَبُو الْجُودِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْمُهَاجِرِ، عَنِ الْمِقْدَامِ أَبِي كَرِيمَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " أَيُّمَا رَجُلٍ أَضَافَ قَوْمًا فَأَصْبَحَ الضَّيْفُ مَحْرُومًا فَإِنَّ نَصْرَهُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ حَتَّى يَأْخُذَ بِقِرَى لَيْلَةٍ مِنْ زَرْعِهِ وَمَالِهِ " .
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Syu'bah, telah menceritakan kepada saya Abu Al-Judi, dari Said bin Abu Al-Muhajir, dari Al-Miqdam Abu Karimah, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang menjamu suatu kaum, lalu tamunya tidak mendapatkan apa-apa, maka menolongnya adalah hak atas setiap Muslim hingga ia mengambil dari hasil pertanian dan hartanya untuk menjamu satu malam."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
