cinta kepada dua hal: panjang umur dan banyak harta."

anak Adam, dan ini adalah umur hidupnya yang mengelilinginya, dan yang

bertanya kepada Ibn ʿAbbās berapa umur Nabi ﷺ ketika wafat. Dia

sakit, maka tenangkanlah dia mengenai umurnya. Sesungguhnya itu tidak akan menolak

tidak ada yang dapat memperpanjang umur kecuali kebaikan."

berkata: Ya Tuhanku, bagaimana dengan umurnya? Dan Tuhanmu memutuskan sesuai kehendak-Nya

baik? Bagaimana dengan rizkinya dan umurnya? Dan semuanya ditulis saat dia

ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya dan apa yang ia lakukan

kerabat, menambah kekayaan, dan memperpanjang umur."

menulis empat hal: Menulis rezekinya, umur, amalannya, dan apakah ia akan

di sarung pedangnya berisi hanya umur unta dan jenis luka. Ia

ﷺ mendoakan saya agar diberikan umur panjang dengan berkata tiga kali,

Tuhanku! Berapa lama Engkau menjadikan umurnya?' Dia berkata: 'Enam puluh tahun.'

berisi keputusan mengenai pembalasan luka, umur unta yang diberikan sebagai zakat

dalam agama? Apa rezekinya? Berapa umurnya?' Malaikat itu mencatat semua ini

di dagunya. Juhaifa ditanya berapa umur dia saat itu. Dia berkata:

berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang paling buruk, dan aku

berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang paling buruk, dan aku

a'udhu bika minal-jubni, wal-bukhli, wa suw'il-'umuri, wa fitnatis-sadri wa 'adhabil-qabr Ya

kalian meninggal, terputuslah amalnya dan umur seorang mukmin tidaklah bertambah kecuali