allam memerintahkan mereka melakukan mulaa'anah saling bersumpah atas tuduhannya dengan istrinya

dalam Al Qur'an yaitu hendaknya saling mulaa'anah bersumpah. Rasulullah shallallahu 'alaihi

keduanya menghadap namun keduanya malah saling menuduh. Sebagaimana firman Allah, Rasulullah

aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian

kedua orang suami-isteri itu pun saling meli'an, sementara aku berada bersama

kedua orang suami-isteri itu pun saling meli'an, sementara aku berada bersama

Mutalaa'inaini dua orang suami-isteri yang saling menuduh berzina kepada satu sama

paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling

berkata; "Ada dua orang yang saling mencerca di samping Nabi shallallahu

surga dengan tanpa hisab, mereka saling berhimpitan, satu sama lain saling

kalian mencari-cari kesalahan, janganlah kalian saling memata-matai, janganlah kalian saling marah,

menceritakan tentang dua orang yang saling meli'an. Lantas Abdullah bin Syaddad

mengisahkan perihal dua orang yang saling meli'an. Lantas Abdullah bin Syadad

'Amin', lalu satu dengan lainnya saling bersesuaian, niscaya dosanya yang telah

dengan kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan durasinya antara satu rukun

Sa'id al-Asyajj dan lafazh mereka saling berdekatan, mereka berkata, telah menceritakan

mengapa kami satu sama lain saling memakan?. Allah pun mengijinkan neraka

berkata; Maka para sahabat pun saling membuat cincin dari perak dan

bin Abdul Aziz, kemudian kami saling menyebutkan menikahi wanita secara mut'ah.

orang-orang merasakan keamanan, dan mereka saling menahan peperangan, dan tidak ada