shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang munafik tidak akan pernah mencintai Ali,

wasallam bersabda: "Itu adalah shalatnya munafik, duduk menunggu matahari hingga apabila

'alaihi wasallam bersabda; "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; apabila dia

kami orang-orang Anshar mengetahui orang-orang Munafik dengan kebencian mereka terhadap Ali

mengajukan gugatan cerai adalah wanita munafik." Abu Isa berkata; Hadits ini

akan berkumpul pada diri orang munafik, yaitu; akhlaq yang baik dan

dirinya maka dia menjadi orang munafik, dan apabila salah satu sifat

orang yang membencimu kecuali seorang munafik." 'Adi bin Tsabit berkata; "Aku

yang membenci mereka kecuali orang munafik, barangsiapa mencintai mereka, maka Allah

dan Mubasysyir. Busyair adalah seorang munafik, ia selalu bersyair untuk menghina

terlintas sesuatu dibenak beliau, orang-orang munafik yang shalat bersama beliau berkata:

di usung ke pemakaman, orang-orang munafik berkata; "Alangkah ringan jenazah ini,

neraka dan terbebas dari sifat munafik." Abu Isa berkata; "Hadits ini

tertimpa musibah, sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon padi, tidaklah ia

dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik. QS An-Nisa`: 88, Zaid berkata;

melarang baginda untuk menshalati orang munafik? lalu beliau menjawab: "Aku berada

merah Ja'd bin Qais seorang munafik." Abu Isa berkata; "Hadits ini

tidak selesai disempurnakan dari kaum munafik. Tidaklah perumpamaan kalian dengan ummat-ummat

Abdullah bin Ubai pemimpin orang-orang munafik yang dahulunya ia adalah termasuk

biarkan saya memenggal leher orang munafik ini. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi